BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Cahaya yang melalui bidang batas antara dua medium, akan mengalami perubahan arah rambat atau pembelokan. Peristiwa perubahan arah rambat cahaya dapat pada batas dua medium tersebut pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kecepatan merambat cahaya pada satu medium dengan medium yang lain. Peristiwa inilah yang disebut sebagai pembiasan cahaya, dan itu dapat kita sering lihat ketika usai hujan, tampak seberkas cahaya yang melengkung yang sering di sebut “pelangi”, berbagai macam pandang orang tentang pelangi mulai dari tahayul yang berkembang di masyarakat yang sering di katakan dengan hal yang tidak masuk akal, untuk itu kami ingin meneliti tentang pembiasan yang terjai pada sinar matahari.
1.2. Tujuan Penelitian
Mengetahui spectrum warna yang dihasilkan dari pembiasan kaca prisma.
1.3. Rumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. SPEKTRUM WARNA
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Komponen warna tersebut adalah merah, jingga, hijau, biru, nila, dan ungu yang biasa disingkat mejikuhibiniu.
Gambar kaca prisma
Peristiwa penguraian cahaya putih atas komponen warnanya disebut dispersi sedangkan komponen warna yang terjadi disebut spektrum.
Didalam ruang hampa, warna-warna cahaya tersebut mempunyai kecepatan perambatan yang sama, tetapi frekuensi dan panjang gelombang masing-masing warna cahaya berbeda-beda. Kecepatan perambatan cahaya diudara dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
c = f.λ
Dimana :
C = kecepatan perambatan cahaya
f = frekuensi
λ= panjang gelombang
2.2. Dispersi sinar putih
Apabila seberkas cahaya polikromatik dilewatkan pada sebuah prisma gelas, maka cahaya itu akan diuraikan menjadi cahaya tunggal (monokromatik).
Dalam pengukuran panjang gelombang cahaya untuk beberapa warna digunakan alat spektroskop atau spectrometer dimana panjang gelombang akan berbeda untuk setiap warna yang berbeda.
Panjang gelombang terbesar dimiliki oleh warna merah dan panjang gelombang terkecil untuk warna ungu sedangkan warna lainnya terletak diantara keduanya.
Dibawah ini daftar panjang gelombang dan frekuensi beberapa warna cahaya:
Warna | Panjang gelombang | frekuensi |
Merah | 780-622 nm | 384-482 Hz |
Jingga | 622-597 nm | 482-503 Hz |
kuning | 597-577 nm | 503-520 Hz |
Hijau | 577-492 nm | 520 – 610 Hz |
Biru | 492-455 nm | 610-659 Hz |
ungu | 455-390 nm | 659-769 Hz |
2.3. PEMBAHASAN
1. warna apa saja yang dihasilkan dalam pembiasan prisma?
Warna yang dihasilkan dalam pembiasan pada kaca prisma adalah mejikuhibiniu yang sering disebut dengan pelangi (spectrum)
BAB III
METODE
PENGAMATAN:
Pembiasan pada prisma
1. Tujuan
Mengetahui spectrum warna putih yang di hasilkan pada pembiasan kaca prisma
2. Alat dan Bahan
1. Prisma kaca yang didalamnya berisi air
2. Senter atau cahaya matahari
3. Kertas manila
4. Layar
3. Cara kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
b. Letakan prisma yang berisi air diatas kertas, dan prisma sejajar dengan layar.
c. Arahkan kaca prisma yang berisi air ke tempat yang ada cahayanya. Atau arahkan senter pada kaca prisma
d. Amati cahaya yang keluar dari kaca prisma di layar.
BAB IV
KAJIAN TEORI
4.1. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b. menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) cahaya melalui dua medium yang berbedakerapatan optiknya;
2) cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 900)
Bahan bening yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang bersudut disebut prisma. Besarnya sudut antara kedua permukaan itu disebut sudut pembias (b).
Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu permukaan prisma, cahaya akan
dibiaskan dari permukaan prisma lainnya. Karena adanya dua kali pembiasan, maka
pada prisma terbentuklah sudut penyimpangan yang disebut sudut deviasi.
Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan dari perpanjangan
cahaya datang dengan perpanjangan cahaya bias yang meninggalkan prisma.
4.2. Pengajuan Hipotesis
Variable bebas : lampu senter (cahaya matahari)
Variable terikat : kaca prisma
4.3. Hipotesis: pelangi (spectrum) dapat muncul karena adanya pembiasan cahaya sehingga dapat muncul spectrum warna yang berbeda-beda.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode pengamatan:
Pembiasan pada prisma
Tujuan
Mengetahui spectrum warna putih yang dihasilkan pada pembiasan kaca prisma
Alat dan Bahan
1. Prisma kaca
2. Senter atau cahaya matahari
3. Kertas manila
4. Layar
Cara Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
b. Letakan prisma diatas kertas, dan prisma sejajar dengan layar.
c. Arahkan sinar laser ke kaca prisma
d. Amati cahaya yang keluar dari kaca prisma di layar.
5.1. Hasil Pengamantan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dengan melewatkan seberkas cahaya melalui celah yang kemudian dilewatkan ke kaca prisma dan dari pembiasan tersebut di hasilkan suatu spectrum warna yaitu (me, ji, ku, hi, bi, ni, u).
5.2. Gambar Hasil Pengamatan
Terlihar tampak spectrum warna
(pelangi)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa pembiasan pada kaca prisma menghasilkan spectrum warna yang berbeda-beda seperti yaitu (Me, Ji, Ku, Hi, Bi, Ni, U).
6.2. Saran
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan ingat selalu, fisika selalu kita temui di kehidupan sehari-hari!! J jadi jangan membeci pelajaran fisika ea! J
pagi...
BalasHapuseh, liat dari foto, gita dari ubud ya?
mbb bliyanbelog...
Hapusndak kog,,, asli denpasar tp melali ke ubud waktu itu
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus